Untuk membaca selengkapnya dapat dilihat pada link berikut : https://drive.google.com/file/d/1NTPZqHaL0uk9lXBD4xTpwho7fZSX5qGy/view?usp=sharing
KABAR DARI KAMPUS DI UJUNG PULAU SUMATERA
Untuk membaca selengkapnya dapat dilihat pada link berikut : https://drive.google.com/file/d/1NTPZqHaL0uk9lXBD4xTpwho7fZSX5qGy/view?usp=sharing

LEADS Indonesia Foundation
Mempersembahkan
LEADS Scholarship “Bertumbuh Bersama Pemimpin” 👥
📜Deskripsi:
Program LEADS Scholarship “Bertumbuh Bersama Pemimpin” merupakan program bantuan dukungan dan dan intensif capacity building tentang leadership, pendidikan, sosial dan lingkungan kepada mahasiswa/i di seluruh perguruan tinggi di Indonesia oleh Yayasan Leads Indonesia.
🗓️Periode Pendaftaran:
*21 Oktober s.d 27 November 2021
📑Syarat Umum:
*WNI
*Mahasiswa/i aktif/cuti , PTN/PTS/Kedinasan di seluruh Indonesia
*Mengisi form yang disediakan
*Tanpa syarat minimal IPK tertentu
*Penerima beasiswa lain boleh mendaftar
📑Syarat Khusus:
*Follow akun sosial media @leadsindonesia dan @semuabisabelajar
*Follow akun Tik-Tok dan subscribe Youtube Leads Indonesia @leadsindonesia
*Menyiapkan berkas berupa CV, KTM/KTS, motivation letter
*Membagikan pamflet LEADS Scholarship ke Instastory IG dan tag LEADS Indonesia, @semuabisabelajar, serta 5 teman
*Membagikan pamflet LEADS Scholarship ke minimal 5 grup WA
*Memasang twibbon dan caption
🔖Benefit:
*Dukungan dana Rp 5.000.000 satu semester untuk perguruan tinggi
*Kelas intensif capacity building untuk perguruan tinggi
*E-sertifikat
*Peluang Internship di Leads Indonesia
*Ilmu dan wawasan yang luas
*Lingkungan organisasi yang supportif
*Peluang menjadi brand ambassador
📝Registrasi di:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdywymW0srGeuXgAFKptwPRMejcoVdV6ERN7Ril14pOeoKkyA/viewform
📒Info lebih lanjut:
https://linktr.ee/LeadsIndonesia
@leadsindonesia (Instagram)
Kementrian Pendidikan dan Riset
#KMITERA2021
#KabinetSasrabahu
#KementrianPendidikan&Riset
#Saatnyaberaksi

Birute Maly Galdikas seorang wanita yang lahir di Jerman 1946, sejak kecil ia tertarik dengan orangutan dan akhirnya datang ke Indonesia tahun 1970 ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk meneliti orangutan di habitat aslinya yakni hutan Kalimantan.
Impiannya dalam menyelamatkan populasi dan habitat orangutan membuat ia yakin untuk menetap dan menjadi warga Indonesia pada tahun 1971. Akhirnya Birute menikah, kemudian ia dan suaminya mendirikan Orangutan Foundation International (OFI) yang meliputi (orangutan care center and quarantine) dan camp leakey (camp pelepasan orangutan di taman nasional tanjung puting).
Misi utama OFI yaitu “Menjaga populasi orangutan di habitat aslinya yaitu di Indonesia di negara lain juga ada. tetapi populasi orangutan paling besar itu hanya di Indonesia ada 6.000 ekor dan itu yang paling besar di dunia.”
Terbukti sudah 45 tahun Birute mengabdi pada alam dan mengembangkan konservasi orangutan. Tak hanya itu, Birute juga menginisiasi penanaman 2,5 juta anak pohon di taman nasional Tanjung Putting agar orangutan tetap memiliki habitat.
Selain itu, juga terdapat rumah sakit orangutan yang sudah dilengkapi dengan ruang operasi dan laboratorium. Selama mengembangkan konservasi sudah hampir 1.000 orangutan diselamatkan oleh Birute. Dengan mendirikan konservasi orangutan, Birute juga menyerap lebih dari 200 tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
Kabar Gembira!!! 📢📢📢
SELEKSI BRIGHT SCHOLARSHIP BATCH 6 TELAH DIBUKA !!!
👨🏻🎓👩🏻🎓
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Halo Sobat BRILiaN!
Buat kalian yang sudah nunggu kesempatan beasiswa berharga ini, yuk bangun mimpi bersama YBM BRI🚀
YBM BRI kembali membuka pendaftaran Bright Scholarship angkatan 6
Mitra Kampus di Provinsi Lampung meliputi UNILA, ITERA, & UIN RIL✨
Tidak hanya mendapatkan biaya UKT & Living Cost bulanan, Bright Scholarship merupakan beasiswa ber-asrama dengan pembinaan intensif mencakup ke-islaman, Tahfidz Qur’an,
dan kelas Development Skill lainnya 🏅🏅🏅
⬇️⬇️⬇️
Lihat Seluruh Ketentuan & Daftar Melalui :
Yuk manfaatkan kesempatan berharga ini dan jangan lupa untuk ajak teman-temanmu!😊
#YBMBRI
#MemberiMaknaIndonesia
@ybmbri
@ybmbri_bandarlampung
Narahubung 📲
Call Center 1 : 0813-1658-7331
Call Center 2 : 0856-9534-7667

Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (24/10/2021) mengadakan kegiatan Bina Desa. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Kuala Jaya. Desa Kuala Jaya berlokasi di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah desa ini menyerupai pulau. Sebagian wilayah dikelilingi ratusan hektar tambak tradisional, Sungai Way Sekampung dan pesisir pantai timur Lampung.
Kegaiatan Bina Desa merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh KM ITERA untuk Meningkatkan motivasi dan kesadaran untuk belajar dan sebagai tempat berbagi ilmu agar menimbulkan rasa keingintahuan dalam diri seorang siswa di desa setempat. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu kegiatan belajar Non Formal di luar lingkungan sekolah sebagai wujud implementasi kegiatan “ Pentingnya Pendidikan untuk Anak Bangsa dalam Memperoleh Pendidikan Non Formal Bersama Pengmas KM-ITERA”. Adapun materi pembelajarannya yaitu Pengenalan Alfabet, Pengenalan Teknologi Robotika, Origami dan games. Kegiatan ini diikuti dengan antusias anak-anak Desa Kuala Jaya. Lebih dari 60 orang anak-anak yang mengikuti serangkaian acara yang dilaksanakan oleh Pengmas KM ITERA. Tidak hanya anak-anak yang sangat antusias, namun para orang tua pun bersemangat mengantarkan dan melihat anak-anaknya mengikuti belajar non formal bersama Pengmas KM ITERA.

Tim Kominfo mendapat kesempatan untuk berbincang langsung dengan beberapa warga setempat. Ibu Siti Syarifah menyampaikan bahwa hampir seluruh warga desa Kuala Jaya bekerja sebagai nelayan, di karenakan Desa Kuala Jaya di kelilingin oleh sungai, sehingga warga desa memanfaatkan hal tersebut untuk mencari nafkah. Mobilitas menuju ke Desa Kuala Jaya dapat ditempuh jalur darat maupun menyeberangi sungai menggunakan perahu. Ibu Hj Jubaidah atau akrab di sapa Mak Haji berkata bahwa sarana menuju ke Desa Kuala Jaya cukup sulit di karena kan jalananya yang buruk. Terlebih lagi saat musim hujan ataupun saat air laut pasang, maka jalanan hingga rumah warga terendam air. “Disini banjir bukan karena hujan, tapi bergantung dengan air laut. Kalau lagi pasang jalan-jalan akan terendam bahkan sampai ke rumah-rumah” ujar Ibu Hj Jubaidah.

Hampir diseluruh wilayah Desa Kuala Jaya sering tergenang air. Hal itu terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adanya penangkalan sungai. “Dulu disini jarang terkena banjir, tapi akhir-akhir ini ada penangkalan sungai untuk aktifitas tongkang atau kapal-kapal besar untuk kolektifin material-material” Kata Rohim warga lokal Desa Kuala Jaya. Aktifitas tongkang dan penambangan pasir di daerah Desa Kuala Jaya yang membuat terjadinya penangkalan sungai-sungai kecil, sehingga terjadinya genangan di jalan-jalan hingga ke rumah warga. Faktor selanjutnya yaitu tidak adanya jalur air seperti irigasi atau drainase. Hal tersebut yang membuat air yang masuk ke desa sulit untuk keluar lagi sehingga timbul genangan. Genangan air ini menjadi dampak besar ke lingkungan desa, yaitu menjadi sumber penyakit. Genangan air tesebut akan menyimpan berbagai mikroba penyebab penyakit. Sedangkan warga setempat seperti tidak peduli dengan hal tersebut, dilihat dari mereka yang masih sering untuk bermain di genangan air. Ditambah dengan masyarakat desa yang masih kurang peduli dengan sampah. Sampah sangat banyak kita lihat disekitaran desa. Hal tersebut karena mereka tidak memiliki tempat pembuangan akhir. Terlepas dari hal tersebut juga kesadaran masyarakt tentang membuang sampah pada tempatnya juga masih minim.
Akses anak-anak Desa Kuala Jaya menuju ke sekolah pun menjadi cukup sulit. Di karenakan kondisi jalanan di desa yang sering tergenang air hingga banjir. Informasi yang di dapatkan dari warga lokal, sudah banyak kecelakaan yang menimpa anak-anak Desa Kuala Jaya yang hendak pergi ke sekolah, bahkan sudah pernah memakan korban jiwa. Hal ini membuat beberapa anak menjadi minim minatnya untuk bersekolah. Akses jalan ini yang menghambat pendidikan anak-anak Desa Kuala Jaya disamping fasilitas sekolah yang terbilang cukup jauh dari pemukiman.
Sarana pembelajaran di Desa Kuala Jaya hanya dari PAUD hingga Madrasah (SMP), sedangkan untuk mendapat pendidikan SMA mereka harus pergi ke Lampung Timur, yang mana jarak dari Desa Kuala Jaya cukup jauh. Walaupun mobilisasi desa cukup buruk, namun beberapa dari mereke semangat untuk menempuh pendidikan hingga SMA. Saat jalanan di Desa Kuala Jaya terendam air, murid-murid yang hendak pergi ke sekolah harus menggunakan perahu. Hal tersebut tidak melunturkan semangat untuk mereka yang sangat minat bersekolah. Bahkan beberapa dari mereka juga dapat berkuliah. “Anak saya naik sepeda dari rumah ke SMA nya di Lampung Timur karena semangat nya mau sekolah. Alhamdulillah dari 300 orang, dia diterima di Universitas di Bandar Lampung” ujar Ibu Hj Jubaidah menceritakan kisah anaknya yang berhasil menempuh pendidikan hingga jenjang perkuliahan.
Halo semuanya berikut ini informasi mengenai SOP Peremohonan Dana Kegiatan Mahasiswa.
Untuk informasi selengkapnya dapat diunduh link dibawah :
Halo semuanya berikut informasi Surat Edaran Bantuan UKT 2021
Untuk informasi selengkapnya dapat diunduh link dibawah :
Link : surat-edaran-bantuan-ukt
Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat Internasional tentang pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat global, nasional, maupun regional. Maka, peringatan Hari Pangan Sedunia harus dilakukan. Hari Pangan Sedunia didirikan oleh negara-negara yang merupakan anggota dari Food and Agriculture Organization (FAO) pada konferensi umum ke20 bulan November 1979. Hari Pangan Sedunia (World Food Day) yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober.
Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat hidup dan melakukan kegiatan sehari-hari. Oleh sebab itu, ketahanan pangan menjadi isu sentral dalam pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Isu ketahanan pangan menjadi salah satu fokus kebijakan operasional pembangunan pertanian karena pangan merupakan kebutuhan yang paling dasar bagi manusia sehingga pangan berperan sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi baik global, nasional, maupun regional. Ketahanan pangan mensyaratkan pendapatan yang cukup bagi masyarakat untuk mengakses bahan pangan, keamanan pangan, serta aspek distribusi. Namun, faktanya lebih dari 2 miliar orang tidak memiliki akses rutin terhadap pangan yang aman, sekitar 135 juta orang di 55 negara mengalami kelaparan akut dan membutuhkan bantuan makanan dan gizi yang seimbang, sekitar 14% pangan yang diproduksi untuk dikonsumsi secara global setiap tahun terbuang sebelum mencapai pasar grosir.
Seperti kita ketahui bahwa Indonesia merupakan Negara Agraris karena sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Namun, cukup banyak permasalahan dalam bidang pertanian yang dihadapi Indonesia. Mulai dari permasalahan sumber daya alam, sumber daya manusia, ketidakseimbangan produksi pangan antarwilayah, dan lain-lain. Bahkan berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, Indonesia mengimpor beras dari negara Thailand, Vietnam, Pakistan, China dan Malaysia. Dari segala macam permasalahan yang dihadapi mengenai pangan, sudah menjadi kewajiban bagi seluruh warga masyarakat untuk membawa Indonesia keluar dari permasalahan tersebut.
APA YANG DAPAT DILAKUKAN ?
Dalam memperingati Hari Pangan Sedunia, kita dapat berperan untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pangan, khususnya di Lampung (tingkat regional). Sebagai mahasiswa Institut Teknologi Sumatera yang diharapkan mampu berperan dalam bidang teknologi, mahasiswa ITERA seharusnya mampu untuk menciptakan inovasi baru dalam bidang teknologi pangan dengan berdasarkan data-data hasil riset yang dimiliki, seperti misalnya :

Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA), pola panen padi di Provinsi Lampung pada periode Januari sampai dengan Desember tahun 2019 relatif sama dengan pola panen pada tahun 2018. Puncak panen padi terjadi pada bulan April, sementara luas panen terendah terjadi pergeseran dimana pada tahun 2018 terjadi pada bulan Desember sedangkan pada tahun 2019 terjadi pada bulan Januari. Total luas panen padi pada 2019 seluas 464,10 ribu hektar dengan luas panen tertinggi terjadi pada April, yaitu sebesar 106,44 ribu hektar dan luas panen terendah terjadi pada Januari, yaitu sebesar 7,54 ribu hektar. Jika dibandingkan dengan total luas panen padi pada 2018, luas panen padi pada 2019 mengalami penurunan sebesar 47,28 ribu hektar (9,24 persen).

Dari grafik di atas, tiga kabupaten/kota yang memberikan kontribusi luas panen padi yang relatif besar pada 2019, yaitu Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Mesuji dengan estimasi luas panen masing- masing sebesar 98,25 ribu hektar, 80,70 ribu hektar, dan 56,25 ribu hektar.

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Tulang Bawang Barat merupakan tiga kabupaten/kota dengan penurunan luas panen yang cukup signifikan dibandingkan dengan provinsi lainnya, masing-masing sebesar 19,14 ribu hektar (19,12 persen), 16,30 ribu hektar (14,23 persen), dan 5,45 ribu hektar (47,32 persen). Sementara itu, kenaikan luas panen padi yang relatif besar terjadi di Kabupaten Mesuji dan Tulang Bawang, masing-masing sebesar 11,71 ribu hektar (26,30 persen) dan 7,88 ribu hektar (18,04 persen).
Dari informasi yang telah didapatkan di atas kita telah mengetahui bahwa di kabupaten mana saja yang memiliki potensi dalam kemajuan pangan dan kabupaten mana saja yang memiliki penurunan dalam panen padi yang ada di Lampung. Sehingga, kita sebagai mahasiswa dapat turut andil berkontribusi dalam kemajuan dan perkembangan pangan dalam jangka panjang, khususnya di Lampung. Itulah esensi dari Hari Pangan Sedunia ialah penanganan masalah pangan baik di tingkat global, nasional, maupun regional.
DAFTAR PUSTAKA
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG. (2020). Nilai Tukar Petani Provinsi Lampung Naik 1,17 Persen. 1-11.
Dhyantanu Harsa, M. N. (2020). LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI PROVINSI LAMPUNG 2019. Lampung: BPS Provinsi Lampung.
FOOD AND AGRICULTURE ORGANIZATION OF THE UNITED NATIONS.
(2020). Tumbuhkan, Pelihara, dan Lestarikan Bersama. 2.
KEMENTRIAN KESEHATAN RI. (2015). KETAHANAN PANGAN DI
INDONESIA. 1.

BSI Scholarship merupakan program beasiswa yang diinisiasi oleh laznas BSMU dan Bank Syariah Indonesia. Target Program ini dikhususkan untuk mahasiswa tingkat sarjana (S1) semester 3 atau mahasiswa tingkat 2. Program ini akan berlangsung selama 2 tahun (semester 3-6). BSI Scholarship Inspirasi adalah beasiswa yang ditunjukan untuk pemerataan pendidikan bagi mahasiswa prasejahtera.
Harapannya program BSI Scholarship Inspirasi dapat membentuk pemimpin masa depan umat yang berkarakter, amanah, dan
dapat menjadi teladan yangmampu berkontribusi dalam membangun keumatan khussusnya di industri ekonomi keuangan syariah.
Tahapan pendaftaran di mulai pada:
tanggal: 20 September – 6 November 2021
khusus unutk ITERA Friends agar dapat mengkonfirmasi bagi yang telah mendaftar Beasiswa BSI Scholrship pada laman
Ayo ITERA Friends segera menafaatkan informasi ini dengan baik dan share ke ITERA Friends lainnya.
Kementerian Koordinator Komunikasi Kreatif dan Informasi
Dalam beberapa penelitian, Indonesia berada pada cincin api (Ring of Fire) yang berarti bertemunya 4 lempeng tektonik besar, yaitu Australia, Eurasia, dan Pasifik, maka apabila terjadinya pergerakan dari salah satu lempeng tersebut dapat menimbulkan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Minimnya pengetahuan terhadap lingkungan menjadi faktor utama lemahnya penanganan bencana. Berkaca pada tsunami Selat Sunda pada 2018 silam, yang menelan banyak korban jiwa serta memakan kerugian yang sangat besar. Penting untuk perguruan tinggi sebagai tempat belajar mahasiswa untuk memberikan edukasi tentang potensi bencana di lingkungan sekitar, bentuk antisipasi, dampak yang ditimbulkan, serta cara penanggulangannya.
Kajian ini berupaya untuk dapat menjadi gambaran kondisi di Lampung berdasarkan ilmu geologi dan menjadi perspektif Kajian strategis dalam upaya dan peran mahasiswa dalam pengurangan resiko bencana dan hal-hal yang terkait dengan kebencanaan.
Keberadaan Provinsi Lampung
Provinsi Lampung terletak antara 105°45’ – 103°48’ Bujur Timur 3°45’ 6°45’ Lintang Selatan. Di sebelah selatan, provinsi Lampung berbatasan dengan Selat Sunda, di sebelah utara berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Bengkulu, di bagian timur berbatasan dengan Laut Jawa dan di bagian barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
Topografi Provinsi Lampung terdiri dari bukit-bukit dan dataran rendah. Bagian barat dan selatan Provinsi Lampung merupakan wilayah perbukitan yang masih menjadi jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Dan dari sudut pandang geologi Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah di Indonesia dengan aktivitas kegempaan yang tinggi. Hal ini terjadi karena di sepanjang laut barat Sumatera terdapat batas tumbukan/subduksi Lempeng Eurasia dengan Lempeng Indo-Australia. Zona subduksi lempeng inilah yang menjadi jalur-jalur pusat gempabumi tektonik yang tak terhindarkan. Keberadaan jalur pusat gempa yang berada di laut barat Lampung juga dapat memunculkan bencana sekunder lain yakni gelombang laut besar yang disebut dengan Tsunami.
Selain adanya zona subduksi, Sumatra memiliki sesar mendatar yang membentang dari ujung utara hingga selatan sepanjang 1.900 km dari 10⁰ LU hingga 7⁰ LS yang dikenal sebagai Sesar Sumatra. Sesar Sumatra terdiri atas segmen-segmen yang lebih kecil dan detail.
Potensi Kebencanan
Lampung mempunyai keadaan geografis yang kompleks, wilayahnya dilalui jalur bukit barisan dan diapit oleh dua lempeng besar yaitu lempeng IndoAustralia dan lempeng Eurasia dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Lempeng tektonik Indo-Australia bergerak dari selatan dengan kecepatan antara 6 sampai 14 cm/tahun,pergerakan ini sering menimbulkan gempabumi di darat maupun di laut yang dapat menimbulkan terjadinya Tsunami.Seperti Gempabumi yang mengakibatkan Tsunami di Aceh, Nias dan Mentawai pada tahun 2004, 2005 dan 2010.
Dapat disimpulkan bahwasannya Lampung masuk kedalam kawasan yang rawan bencana, mengutip dari Hasil pemetaan BPDB provinsi Lampung menunjukkan Kabupaten Lampung Selatan adalah daerah rawan 10 jenis bencana alam. Kepala BPBD Lampung, Albar Hasan Tanjung, di Bandarlampung, Jumat, menyebutkan masing-masing wilayah di daerah tersebut rawan terhadap gempa bumi, gunung meletus, banjir, tsunami, gelombang pasang, putting beliung, gelombang pasang, dan kebakaran hutan. Selain itu, Kecamatan Rajabasa yang merupakan kawasan pegunungan dan pesisir, dinyatakan merupakan titik rawan gunung meletus, banjir, tanah longsir, gempa bumi, serta tsunami. Sementara itu, beberapa kecamatan lain di Lampung Selatan juga dinyatakan sebagai wilayah rawan bencana, seperti Kecamatan Penengahan yang rawan terhadap gunung meletus, banjir, puting beliung, dan kebakaran hutan. Hampir 17 kecamatan di daerah tersebut dinyatakan sebagai wilayah rawan terhadap bencana banjir, sementara untuk titik rawan tsunami selain Kecamatan Kalianda, Rajabasa, dan Ketapang, juga Seragi, Bakauheni, Sidomulyo, dan ketibung.
Provinsi Lampung merupakan daerah dengan potensi bencana sangat besar. Potensi bencana ini disebabkan oleh bencana alam dan non alam serta bencana sosial akibat ulah manusia. Kawasan rawan bencana alam geologi tersebar di seluruh wilayahProvinsi Lampung, yang terjadi akibat aktivitas tektonik, pengaruh sesar Mayoryaitu sesar Semangko dan sesar Mentawai, serta sesar Minor, dan aktivitas vulkanik. Pada tahun ini 2020, Pemerintah Lampung mencanangkan pemasangan 9 Alat khusus deteksi dini gempa, yang diletakkan di pesisir Lampung, khususnya di daerah sesar Semangko. Diharapkan, alat ini dapat memberikan informasi deteksi awal gempa yang terjadi.
Data statistik Bencana (sumber : bps.go.id)


Angka-angka diatas merupakan potensi bencana yang telah direkam dan mencatat berbagai bencana yang sering terjadi di berbagai provinsi salah satunya Lampung. Bencana seperti tanah longsor, banjir, banjir badang, angin puting beliung, kekeringan dan lain sebagainya. Hal ini mengingatkan bahwasannya penting untuk memberikan mitigasi bencana yang komprehensif demi meminimalisir ampak yang akan terjadi.
Menilik Peran Mahasiswa
Peran Mahasiswa dalam Resiko Bencana Menanggapi hal tersebut, kita sebagai mahasiswa, agen pembawa perubahan melihat bahwasannya tempat menuntut ilmu kita butuh bantuan dari mahasiswa dan mahasiswinya, maka para mahasiswa tidak tinggal diam, sudah banyak mahasiswa yang merancang dan berpartisipasi dalam kegiatan mitigasi bencana di Lampung.
Contohnya seperti yang telah dilakukan oleh Mahasiswa Teknik geologi Institut Teknologi Sumatera yang mengadakan sosialisasi mitigasi bencana di Lampung Selatan. Dilakukannya sosialisasi ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemahaman tentang kebencanan untuk dapat mengurangi resiko bencana yang terjadi, seperti dijelaskannya daerah-daerah yang berkemungkinan terkena tsunami yang digambarkan melalui Peta KRB(Kawasan Rawan Bencana).
Sosialisasi ini diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat dari berbagai usia pada daerah tersebut sehingga ketika terjadi bencana masyarakat mengerti peran masing-masing masyarakat untuk dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan, juga dijelaskan jalur evakuasi yang memungkinkan masyarakat untuk dapat menyelamatkan diri dari bencana yang terjadi.
Pembuatan peta rawan bencana merupakan salah satu aspek dari mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Fungsi peta rawan bencana di antaranya adalah untuk menentukanan perencanaan terhadap suatu wilayah yang berpotensi terkena dampak bencana. Peta ini menjadi rujukan bagi masyarakat dalam penanganan saat evakuasi bencana dan memberikan informasi tempat tinggal warga tergolong ke dalam kelompok zona aman, menengah dan berbahaya dari bencana tsunami.
Dalam penentuan kawasan rawan bencana dilakukan kegiatan-kegiatan seperti pengidentifikasian sumber bencana, penggolongan kawasan-kawasan yang berpeluang terkena bencana berdasarkan jenis dan tingkat besar/kecilnya ancaman bencana serta dampak bencana yang ditimbulkan, serta penginformasian tingkat kerentanan wilayah terhadap masing-masing jenis ancaman bahaya. Dengan dilakukannya mitigasi seperti itu maka akan tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana. Di dalam mitigasi bencana juga perlu dilakukan sosialisasi demi meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat yang bermukim di daerah rawan dalam menghadapi bencana. Sehingga mereka mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana terjadi.

Kesimpulan
Berdasarkan Hasil Diskusi yang dilakukan bersama Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Avanindra Institut Teknologi Sumatera (HMGL AVANINDRA ITERA), Kita sebagai masyarakat terutama sebagai mahasiswa seharusnya sadar pentingnya kontribusi kita yang dibekali keilmuan untuk dapat membantu lingkungan sekitar. Hari Pengurangan Resiko Bencana ini sebgaai pengingat kepada seluruh masyarakat bahwasannya hal-hal yang kita berikan, apa yang harus kita lakukan untuk menanggapi isu-isu bencana yang beredar, sekecil apapun langkah kita dalam mencoba menanggulangi bencana, itu akan sangat berarti dan sangat membantu masyarakat untuk mengerti bagaimana upaya mitigasi yang baik dalam menghadapi bencana, baik sebelum bencana, saat terjadi bencana, dan sesudah terjadi bencana serta recovery dari bencana tersebut. Pada akhirnya kita semua harus belajar bahwa berbagi bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan.
Daftar Pustaka
Aris, Yunus., Wibowo, dkk. 2020. Penguatan Literasi Mitigasi Bencana Bencana
Angin Puting beliung untuk Peningkatan kapasitas Masyarakat Desa Munggu; kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jurnal Warta LPM, 23(2) hal 165-179
Definisi Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Hidayat, Deny. “Kesiapsiagaan Masyarakat: Paradigma Baru Pengelolaan Bencana Alam.” Jurnal Kependudukan Indonesia 3, no. 1 (2009): 69–84.
Pemahaman Tentang Kawasan Rawan Bencana dan Tinjauan Terhadap Kebijakan Dan Peraturan Terkait, Linda Tondobala, Jurnal Sabua Vol.3, No.1: 58-63, Mei 2011.
Wibisono, W. Ruang Berbasis Mitigasi Bencana Berdasarkan Tingkat Kerentanan Wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung Dari Bahaya Banjir ….” Jurnal Teknologi Dan Infrastruktur Kewilayahan, 2019.